LELAKI LEBAH
Pengarang:
Mahmud Jauhari Ali
Penerbit : Tuas Media
Tahun : 2011
Novel
Lelaki Lebah bercerita dengan indah, tentang kehidupan masyarakat di daerah
Kalimantan. Tentang sosok pemuda piatu
bernama Hafiz, keturunan asli Dayak Bakumpai, Kalimantan Selatan. Karena profesinya
sebagai PNS, Hafiz harus rela merantau ke Palangkaraya, meninggalkan
tanah kelahiran dan ayahnya yang menderita stroke. Untungnya, ada Hafira
sepupunya yang ikhlas dan telaten menggantikan posisinya merawat ayah
tercintanya.
Masalah demi masalah mulai
timbul. Pertama saat Hafira akan menikah dan harus ikut suaminya ke Samarinda. Hafiz
kesulitan mencari orang yang membantu merawat ayahnya Gajinya pas- pasan dan dia tidak ingin
sembarangan mencari perawat. Dia menginginkan orang yang sudah dikenal, atau
minimal ada yang merekomendasikan. Akhirnya dia menemukan orang yang mau
melayani ayahnya, yaitu Bu Romlah teman ayahnya sewaktu muda dulu.
Masalah datang lagi saat
tiba- tiba ayahnya terkena usus buntu, dan harus dioperasi dengan biaya yang
tidak sedikit. Gaji Hafiz yang pas-pasan terpaksa harus dipotong untuk membayar
utang. Akhirnya Hafiz bekerja sebagai kuli bangun di hari Minggu untuk menambah
penghasilan. Keputusan ini ditentang
keras oleh Carmen dan Mariana. Ternyata dua gadis cantik dan kaya yang diam-
diam menaruh rasa pada Hafiz. Tapi sebaliknya, Latifah gadis manis yang dia
kenal dalam perjalanan dari Banjarmasin justru mendukung dan juga tak segan
membantunya. Pertolongan Allah datang melalui orang- orang baik di
sekitarnya. Kantor tempatnya bekerja bersedia meminjamkan uang tanpa bunga.
Hingga ayahnya dapat diselamatkan.
Kebaikan hati Latifah dan
pengertiannya tentu saja menambah semangat Hafiz, dan membuatnya terpikat
pada Latifah.
Hafiz tidak ingin
terjatuh dalam maksiat, dan dengan mantap dia meminang Latifah untuk menjadi
istrinya. Tanpa dia duga, ternyata Latifah tidak mengetahui siapa ayah
ibu kandungnya. Dia ditemukan seorang nenek penjual kerajinan tangan khas suku
dayak Ngaju. Latifah juga telah berstatus janda. Dia menikah karena sebuah
perjodohan. Sementara itu suaminya adalah seorang pemabuk dan suka hura-hura.
Akhirnya Latifah diceraikan suaminya. Hafiz sempat ragu untuk melanjutkan
hubungan ke jenjang perkawinan karena impiannya sejak remaja ingin menikahi
seorang gadis, bukan janda. Tapi akhirnya diputuskannya untuk tetap menikahi
Latifah.
Akhirnya pernikahan berjalan dengan sukses.
Hafiz daan Laatifah hidup baahagia sebagai sepasang suami istri. Mereka sedang
menjalani napak tilas pertemuan dan perkenalan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar